RSS

TEORI BELAJAR KOGNITIF DAN PENERAPANNYA DALAM PENYUSUNAN RPP



Teori belajar kognitif
     A.  Pengertian
Istilah cognitive berasal dari kata cognition, yang berarti knowing atau mengetahui, yang dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.[1] Secara sederhana, dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk berfikir lebih kompleks, serta kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.[2]

Dalam surah Al-Nahl: 78 Allah berfirman:
“Dan Allah mengeluarkan kamudari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa – apa, dan Dia memberikan kamu pendengaran, pengeliatan, dan af-idah (daya nalar), agar kamu bersyukur.”

         B.    Teori Belajar Cognitive Development Piaget
          Dalam teori ini, Piaget memandang bahwa proses berfikir merupakan aktivitas gradual dari fungsi intelektual, yaitu berfikir kongkrit menuju abstrak. Berarti perkembangan kapasitas mental memberikan kemampuan baru yang sebelumnya tidak ada.
          Perkembangan intelektual adalah kualitatif, bukan kuantatif. Itelegensi terdiri atas tiga aspek, yaitu:
    1.    Struktur atau scheme ialah pola tingkah laku yang dapat diulang.
    2.    Isi atau konten ialah pola tingkah laku spesifik, ketika seseorang menghadapi suatu masalah.
    3.    Fungsi atau fungtion adalah yang berhubungan dengan cara seseorang mencapai kemajuan intelektual. Fungtion terdiri atas dua macam fungsi infarian yaitu organisasi dan adabtasi.

Organisasi berupa kecakapan seseorang dalam menyusun proses fisik dan psikis dalam bentuk system koheren, sedangkan adaptasi adalah kemampuan seseorang daalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Adaptasi terdiri atas dua macam proses komplementer, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses penggunaan struktur atau kemampuan individu untuk menghadapi masalah dalam lingkungannya. Sedangkan akomodasi adalah proses perubahan respon individu terhadap stimulasi.
Jadi, perkembangan kognitif tergantung pada akomodasi. Oleh karena itu, siswa harus diberikan suatu areal yang belum diketahui, agar dia dapat belajar. Dengan adanya area baru ini siswa akan mengadakan usaha – usaha untuk dapat pengakomodasia. Siatuasi  atau area itulah yang akan mempermudah perkembangan kognitif.[3]

  C.  Tahap Perkembangan Kognitif
Tahap – tahap perkembangan kognitif menurut piaget meliputi:
1.    Tahap Sensorimotor (kelahiran hingga usia 2 tahun)
2.    Tahap praoperasional (usia 2 hingga 6 sampai 7 tahun)
3.    Tahap operasional Konkret (usia 6 atau 7 hingga 11 atau 12 tahun)
4.    Tahap operasional formal (usia 11 hingga 12 atau usia dewasa).[4]

Disini akan dijelaskan salah satu tahap perkembangan kognitif yaitu tahap operasional formal (usia 11 hingga 12 atau usia dewasa).
     1.    Tahap Operasional Formal (usia 11 hingga 12 atau usia dewasa)
Anak – anak atau remaja yang berada dalam tahap operasional formal (formal operations stage) dapat memikirkan dann membayangkan konsep – konsep yang tidak berhubungan dengan realitas konkret. Selain itu, mereka juga mengenali kesimpulan yang logis sekalipun kesimpulan tersebut berbeda dari kenyataan di dunia sehari – hari. Sejumlah kemampuan yang sangat doperlukan dalam penalaran ilmiah dan matematika yang rumit merumuskan dan menguji sejumlah hipotesis, memisahkan dan mengontrol variable, dan penalaran yang proposional, juga muncul dalam tahap operasional formal.
          Berdasarkan perspektif Piaget, kemampuan matematika para siswa cenderung membaik saat pemikiran operasional formal mulai berkembang. Soal – soal abstrak, seperti soal “kalimat matematika” menjadi mudah dipecahkan. Selain itu, para siswa seharusnya juga mampu memahami konsep – konsep seperti bilangan negative dan ketidakberhinggaan. Sebagai contoh, mereka seharusnya mampu memahami bahwa temperature dapat memiliki nilai dibawah nol dan bahwa dua garis yang pararel tidak akan pernah bersinggungan berapapun panjangnya. Selain itu, pada tahap ini mereka telah mampu memahami proposisi sehingga mampu menggunakan pecahan, decimal, dan poerbandingan saat mengerjakan soal.[5]

Dari teori – teori yang dijabarkan diatas tentang perkembangan kognitif. Saya dapat menerapkan teori tersebut didalam RPP yang sedang saya buat sebagai latihan sekaligus tugas Psikologi Pendidikan dibangku perkuliahan.




Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Nama guru                  :           Nadia Putri
Nama murid                :           Firman Wahyu Saputra
Tempat, tanggal lahir    :           Tangerang, 01 Juni 1997
Alamat                        :          Jl. Prof. Dr. Hamka RT. 02 RW. 01 No.12, Larangan Selatan, Tangeran
Sekolah                      :           SMAN 47 Jakarta
Kelas                         :           XI IPA 3
Mata pelajaran           :           Fisika
Semester                    :           2
Umur                        :           16  tahun


BAB : Fluida Statis
Tujuan Pembelajaran
   1.      Siswa mampu merumuskan sendiri rumus hukum Pascal berdasarkan teori yang ada. ( C2, baris 3)
   2.      Siswa mampu mendemontrasika percobaan hukum pascal dengan kebocoran pipa/ember. (P4, baris 11)
   3.      Siswa mampu mengikut sertakan dirinya dalam pelaksanaan demo percobaan hukum pascal. (A3, baris 7)
   4.      Siswa mampu membuktikan rumus massa jenis suatu zat benda menggunakan rumus hukum Archimedes.   ( C3, baris 2)
   5.      Siswa mampu mempersiapkan alat – alat praktikum fluida statis. (P1, baris 3)
  6.     Siswa mampu mengikuti praktikum fluida statis yang terdiri dari Hukum Archimedes, Hukum Pascal, dan Tekanan Permukaan. (A3, baris 4)
   7.      Siswa mampu memisahkan hukum – hukum yang ada pada fluida statis dan fluida dinamis. ( C4, baris 1)
   8.      Siswa mampu menyatakan pendapatnya (jawaban soal – soal) didepan kelas. (A5, baris 2)
   9.      Siswa mampu mengerjakan soal – soal kuis tentang fluida statis. (P3, baris 4)
   10.  Siswa mampu menyimpulkan perbedaan hukum – hukum yang ada dalam fluida statis. (C5, baris 1)
   11.  Siswa mampu menyatakan pendapat dalam diskusi kelompok bab fluida statis. (A3, baris 3)
   12.  Siswa mampu menyusun laporan akhir praktikum fluida statis pada akhir semester. (P4, baris 8)

Penyusunan RPP ini ditinjau dari kata – kata kerja operasional yang ada di Taksonomi Bloom sebagai tujuan pembelajaran.

Daftar Pustaka

 

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Djaali. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ormord, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.




[1] Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2011), h.65.
[2] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2010), h.98.
[3] Prof. Dr. H. Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.75.
[4] Jeane Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Erlangga, 2008), h.43-47.
[5] Ibid. h. 43-47

0 komentar:

Posting Komentar